Sabtu, 04 Januari 2014

Saatnya anda memisah KEUANGAN BISNIS dengan KEUANGAN PRIBADI

Kegiatan mengelola keuangan usaha, sering membuat para pengusaha kalang kabut. Mereka sering kali merasa omset yang diperolehnya sudah besar, tapi kenapa labanya selalu habis tanpa sisa dikas perusahaan? Mungkin hal ini juga sering kita alami ketika memulai usaha baru. Kebanyakan para pemula, tidak memisahkan antara uang bisnis dan uang pribadi. Sehingga uang bisnis termakan untuk keperluan sehari-hari, dan uang pribadi ikut digunakan untuk operasional usaha.
Keadaan seperti itulah yang menjadi tantangan besar bagi para pengusaha, agar mereka bisa mengatur keuangan usaha dengan baik dan mengontrol semua pemasukan maupun pengeluaran usahanya. Untuk itu sebelum kita terjerat dengan permasalahan uang yang semakin rumit, mari kita bahas bersama tips cerdas mengelola keuangan bisnis yang mudah-mudahan bisa membantu kita.
 Pertama pisahkan keuangan bisnis dengan uang pribadi kita. Hal ini yang masih sering dilupakan para pemula, mereka menganggap bisninya masih kecil jadi belum perlu memisahkan uang pribadi mereka dengan uang bisnis. Padahal itu menjadi salah satu kesalahan utama yang bisa mengganggu arus kas perusahaan. Sebab dengan menggabungkan kedua uang tersebut, maka kita akan kesulitan dalam mengontrol pemasukan maupun pengeluaran perusahaan. Oleh karena itu, sekecil apapun bisnis kita sebaiknya pisahkan uang usaha dan uang pribadi. Agar kita dapat mencatat semua transaksi usaha dengan rapi. Dalam hal ini bisa kita wujudkan dengan membuka rekening yang berbeda, yaitu rekening pribadi dan bisnis.

Kedua setelah memisahkan uang pribadi dan uang bisnis, selanjutnya tentukan besar prosentasi keuangan yang akan digunakan untuk kebutuhan usaha. Seperti berapa persen uang yang digunakan untuk operasional usaha, berapa persen laba yang kita tetapkan, berapa persen uang untuk cadangan kas usaha, serta berapa persen uang yang digunakan untuk pengembangan usaha. Biasanya besar prosentase yang ditentukan masing-masing pengusaha tidak sama. Yang terpenting cara tersebut,  bisa membantu kita mengelola keuangan usaha sesuai dengan porsi yang sudah ditentukan diawal memulai usaha. Atau alangkah baiknya kita menentukan gaji kita selama 1 bulan (missal: 2 juta/ bulan), sehingga uang bisnis dapat berputar dan berkembang diperusahaan kita. 
Ketiga cari tenaga administrasi. Jika dirasa sudah mampu, alangkah baiknya kita mencari tenaga administrasi keuangan. Dengan harapan pembukuan perusahaan bisa tercatat rapi. Adanya pembukuan bertujuan untuk mengontrol semua transaksi keuangan, baik pemasukan, pengeluaran, serta hutang dan piutang yang dimiliki usaha. Selain itu pembukuan yang rapi juga akan mempermudah kita untuk mengevaluasi perkembangan usaha.
Keempat sebisa mungkin kurangi resiko dari hutang usaha. Mengembangkan usaha dengan cara berhutang, memang diperbolehkan. Namun berhati-hatilah dengan hutang kita, sebab bila kondisi keuangan usaha kurang baik. Adanya beban cicilan hutang, hanya akan memperburuk keadaan usaha kita. Untuk itu jika pemasukan yang ada belum bisa memenuhi kebutuhan usaha, sebisa mungkin kurangi resiko berhutang.
Kelima selalu kontrol arus kas usaha kita. Bila arus kas kita lancar, maka segala kewajiban yang harus dibayar perusahaan juga bisa terpenuhi. Sebagian besar peluang usaha akan terganggu segala operasionalnya, jika kas usaha yang ada tidak berjalan lancar.
 Nah, itu dulu tips cerdas mengelola keuangan usaha dari kami. Semoga bermanfaat. Salam sukses, barokah, berkelimpahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar